Monday 15 December 2014

Berawal dari membaca sebuah artikel (saya lupa di forum online mana) kemudian mengumpulkan pengalaman kolega-kolega ternyata hanya tiga jurus saja yang benar-benar harus disiapkan sebelum wawancara atau interview ketika melamar kerja.

 

Tiga Pertanyaan Dasar

Tiga pertanyaan yang pasti muncul adalah:

-Apakah anda sudah punya skill, keahlian dan pengalaman cukup untuk melakukan pekerjaan?

-Apakah anda antusias dan tertarik dengan pekerjaan dan tertarik kepada perusahaan?

-Apakah anda akan cocok bekerja dengan tim, lingkungan dan perusahaan?

Mungkin pertanyaan yang diajukan akan beragam dan berbagai macam cara. Tapi tujuannya sama yakni untuk mengumpulkan informasi tentang anda terkait tiga poin di atas.






Tiga Jurus Penangkal

Jurus 1- Coba dirinci skill yang mungkin diperlukan untuk pekerjaan yang anda lamar dan ukurlah tingkat penguasaan dan tingkat pengalamannya. Sangat masuk akal kalau pewawancara berharap bisa mengidentifikasi skill-skill teknis. Termasuk skill yang umum pada saat ini seperti penguasaan komputer, dan bahasa asing.

Sekali saja anda membuat persiapan jurus nomer satu ini, akan sangat membantu berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan lain tanpa terjerumus ke hal lain yang tidak relevant. Harap diingat, anda akan menunjukkan bahwa anda paham tentang skill, keahlian dan pengalaman yang diperlukan untuk pekerjaan itu. Dan saat itu anda harus menunjukkan bahwa anda memilikinya.

Ingat, selalu kembali ke kata kunci: skill, keahlian dan pengalaman, ketika mendapat pertanyaan yang mengerikan sbb:

> Ceritakan tentang diri anda?

> Apa saja Strength vs Weakness dalam diri anda?

> Apa yang dapat kamu banggakan dibandingkan kandidat lain?

> Kenapa anda yakin bahwa anda layak mendapatkan pekerjaan ini?

> Apa tantangan terbesar yang mungkin anda hadapi?

>dll

 

Jurus 2- Siapapun boss anda nanti, beliau pasti ingin tahu apakah anda tertarik dengan lingkungan kerja di perusahaan tersebut. Tunjukkanlah rasa ketertarikan anda tentang kemungkinan bekerja di sana. Caranya: ceritakan bahwa anda sudah investigasi dan mencari info, mungkin lewat google atau koran bisnis, tentang citra perusahaan, tentang "corporate social responsibility", aktivitas komunitas karyawan -baik di dalam dan di luar lingkungan kantor, produk, berita-berita saham (kalau ada), dan sebagainya.

Anda akan menjumpai pertanyaan seperti ini:

> "Apa yang kamu ketahui tentang perusahaan ini?"

> "Apa yang kamu ketahui tentang produk-produk kami?"

> "Mengapa anda ingin bekerja di perusahaan ini?"

> "Mengapa anda pikir pekerjaan ini cocok dengan anda?"

>"Apa motivasi anda?" dll.

 

Jurus 3 - Pertanyaan kunci berikutnya adalah tentang kepribadian, adat dan kebiasaan serta bagaimana perilaku anda jika bergabung dengan tim yang sudah lebih dulu ada di perusahaan.

Jika tidak cocok jangan kemudian diartikan kepribadian anda buruk. Bukan! Tapi karena tim yang sudah lebih dahulu ada di perusahaan itu mungkin tidak akan pas dengan style anda. Misalnya, tim yang sudah ada itu mirip tim sirkus berpakaian warna-warni yang bekerja jungkir balik di malam hari, sementara anda layaknya pejabat kantor yang bekerja pagi hingga petang berpakaian rapi. Apakah anda tetap memaksakan diri bekerja di lingkungan yang betul-betul asing bagi anda?

Anda akan menjumpai pertanyaan sbb:

> "Tolong ceritakan tentang diri anda?" --> Ini pertanyaan yang kurang saya suka. Tidak kreatif, tidak jelas arahnya. Tolong dong Bu/Pak pewawancara carilah pertanyaan yang lebih spesifik gituh! Kalau saya jawab, "Aku adalah orang berusia 20 tahun, gemar bersepeda dan memancing, berat badan saya 40 kg dan masih bujangan." So what..?

Jadi cobalah anda mengarang biografi singkat, supaya anda bisa bercerita tentang diri anda. Jadi kalau suatu saat jadi presiden pun anda sudah punya otobiografi yang siap terbit sebelum kampanye pemilu presiden.

>"Coba ceritakan, apa pendapat kawan-kawan tentang anda?"

>"Apa yang membuat anda merasa cocok di sini?"

>"Apa yang membuat anda merasa bisa menjadi bagian tim kerja di sini?"



Serangan Balik

Jangan lupa, wawancara itu sebetulnya proses dua arah. Anda perlu mengajukan pertanyaan juga untuk pewawancara. Hal ini dianggap wajar karena anda juga perlu tahu hal-hal di dalam perusahaan. Misalnya,

> Apakah ada program kepemilikan saham oleh karyawan?

> Apakah ada koperasi yang menunjang kesejahteraan karyawan?

> dan lain-lain

Tanyakan apa saja yang ada di kepala anda. Semakin banyak anda membaca, semakin banyak pula hal-hal terkait internal perusahaan yang ingin anda ketahui.

=====

Good luck

0 comments:

Post a Comment